Isnin, 3 September 2012

3 Tempat membuat kita lupa pada anak dan isteri..



"Aisyah Menangis ?"

Pada suatu hari, tiba-tiba saja ‘Aisyah isteri Nabi saw
menangis. Nabi pun bertanya padanya : 

“Duhai Aisyah, apa gerangan yang membuatmu
menangis ?”“ 

Aku mengingat neraka maka aku menangis.
Wahai Rasulullah, apakah engkau akan mengingat
keluargamu pada hari kiamat nanti ?” kata‘Aisyah.

Nabi menjawab : “Adapun pada tiga
tempat, maka tidak ada seorang pun yang dapat
mengingat orang lain,

Pertama, Pada saat buku catatan amal
berterbangan ( mendatangi pemiliknya ). Tidak ada
seorangpun yang tahu, apakah buku catatan amal
mereka akan dating dari sebelah kanan atau
sebelah kiri. Setiap orang menunggu-nunggu
lembaran amal dan hasil kehidupan dunianya. Ia
tidak tahu keselamatankah yang ia dapat atau
kebinasaan. Ia tidak tahu apakah jalan yang akan
ditempuhnya berakhir di surga atau di neraka. Dan
dalam keadaan seperti itu, setiap orang akan sibuk
dengan dirinya sendiri. Akan sibuk memikirkan
dosa yang ia perbuat

Kedua, Ketika timbangan amal diletakkan untuk
mengetahui mana yang ringan dan mana yang
berat.“Kami akan memasang timbangan yang
tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu)
hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami
sebagai Pembuat perhitungan.” ( Al Anbiya’ : 47 )

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat
orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa
yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:

"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak
meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang
besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan
mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada
(tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang
juapun".( Al Kahfi : 49 )

Ketiga, Pada saat melewati jembatan ( shirath ).
Tidak ada seorangpun yang mengetahui, apakah ia
akan berhasil melewatinya atau ia akan terjatuh dan
gagal melewatinya. Dan jembatan itu…yah,
jembatan itu adalah jembatan yang dibentangkan
di atas punggung neraka jahannam…semua orang
akan melewatinya…dari manusia pertama hingga
manusia terakhir yang hidup di dunia…” ( Ibnaty Al
Habibah, hal.30 )

Kalau demikian adanya, pantaslah ‘Aisyah –
radhiallahu ‘anha- sang isteri Nabi, putri Ash
Shiddiq, dan ummul mu’minin itu menangis…dan
ia memang harus menangisi kengerian perjalanan
negeri akhirat itu. 

Lalu bagaimana dengan kita ?
Haruskah kitapun menangis ??

Setiap kita tentu tahu jawabannya.

Nota :Gambar sekadar hiasan sahaja.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan